Jenis Hiasan Kaligrafi untuk Dekorasi Dinding Masjid

Dalam suatu bangunan masjid, biasanya terdapat berbagai macam dekorasi ataupun hiasan di dalamnya. Salah satu dekorasi yang biasa ditemui di dinding masjid adalah kaligrafi. Kaligrafi merupakan salah satu bentuk karya seni tulisan indah yang biasanya dituliskan dalam bahasa Arab dan berisikan ayat-ayat Al-Quran.

Kaligrafi mudah ditemukan karena banyak orang yang jual karpet masjid Depok dan kaligrafi yang sangat bagus dan menarik. Kaligrafi berasal dari kata kalligrapha yang terdiri dari dua kata yaitu kalios yang berarti indah atau cantik, dan graphia yang artinya tulisan atau coretan. Sehingga kaligrafi dapat diartikan sebagai tulisan yang indah.

Penggunaan kaligrafi di agama Islam pertama kali dikenali saat masa pemerintahan Dinasti Umayyah (661-750 M). Seni kaligrafi patut berbangga karena merupakan salah satu jenis tulisan tertua yang dihasilkan oleh umat manusia di dunia ini.

Jenis Hiasan Kaligrafi Arab

Penggunaan kaligrafi yang terus berkembang tentu saja menciptakan keragaman pada bentuk tulisannya, beberapa jenis hiasan kaligrafi yang dapat digunakan untuk dekorasi dinding masjid yaitu:

  • Kaligrafi Khat Kufi

Jenis kaligrafi ini bernama Khat Kufi karena berasal dari sebuah kota bernama Kufiah di Irak, Khat Kufi merupakan jenis kaligrafi tertua yang dikenal di agama Islam. Khat Kufi memiliki ciri-ciri tulisan yang tegak lurus, biasa ditulis dengan bantuan penggaris, dan memiliki sudut yang sama secara vertikal dan horizontal.

Penggunaan penggaris dimaksudkan untuk menjaga tulisan tetap simetris dan berbentuk persegi, serta menghasilkan garis vertikal pendek dan garis horizontal dalam ukuran sama pada arsirannya. Kaligrafi ini ditulis tanpa harakat karena mengikuti pada masa itu di mana tulisan arab masih digunakan tanpa harakat.

  • Kaligrafi Khat Naskhi

Khat Naskhi merupakan jenis tulisan yang paling sering digunakan oleh umat Islam, baik untuk kaligrafi biasa maupun dalam kehidupan sehari-hari. Naskhi berasal dari kata Muskhah atau berarti naskah di bahasa Indonesia, asal kata tersebut karena Khat Naskhi memang lebih banyak digunakan dalam penggunaan penulisan naskah dan lebih cocok untuk hal tersebut.

Model tulisan Khat Naskhi biasa ditemui juga dalam Al-Quran dan menjadi standar dalam penulisan bahasa Arab yang kita kenal sekarang. Sebagai contoh tulisan karpet masjid dari jual karpet masjid Depok. Khat Naskhi dipelopori dan diciptakan oleh kaligrafer bernama Ibnu Muqlah yang berasal dari Irak. Ciri khas tulisan ini tentu saja seperti yang biasa kita lihat dalam Al-Quran, dengan adanya harakat dan tidak terlalu banyak aneka ragam corak hiasannya sehingga lebih mudah untuk ditulis oleh banyak orang tanpa harus menjadi ahli kaligrafi.

  • Kaligrafi Khat Tsuluts

Kaligrafi Khat Tsuluts merupakan salah satu jenis kaligrafi yang populer di kalangan seniman kaligrafi, dan digunakan untuk penulisan di beberapa Al-Quran dan Hadits. Khat Tsuluts berasal dari bahasa Arab yang berarti sepertiga. Khat Tsuluts sebenarnya mirip dengan penulisan Khat Naskhi, akan tetapi lebih fleksibel dan banyak kombinasinya sehingga menghasilkan bentuk tulisan yang indah.

Bentuk tulisan kaligrafi ini dapat ditumpang tindih satu sama lain, tampilan tulisan yang rumit untuk dibaca, kemudian dapat menyesuaikan bentuk yang disediakan. Ciri lainnya dari kaligrafi ini yaitu bentuk kepala huruf yang meruncing dan gaya sambung antar huruf yang khas.

Khat Tsuluts terbagi menjadi dua jenis yaitu Khat Tsuluts Saqil dan Khat Tsuluts Khafif dengan perbedaannya terdapat pada tingkat ketebalan yang digunakan. Karena keunikan dan keluwesan tersebut, bentuk kaligrafi Khat Tsuluts ini sangat cocok digunakan sebagai dekorasi Masjid seperti karpet masjid oleh jual karpet masjid Depok.

  • Kaligrafi Khat Riq’ah

Kaligrafi Khat Riq’ah merupakan metode penulisan kaligrafi yang berasal dari kombinasi dan pengembangan Khat Naskhi dan Khat Tsuluts. Kaligrafi ini pertama kali dikenalkan oleh Sultan Abdul Majid Khan dari Dinasti Usmani, lalu disempurnakan dan dikembangkan oleh seorang kaligrafer bernama Daulah Usmaniyah.

Karakter huruf dari Khat Riq’ah sebenarnya mirip dengan Khat Tsuluts tetapi dalam bentuk yang lebih sederhana, tanpa menggunakan harakat, dan jarang menggunakan hiasan. Ciri lain yang membedakan Khat Riq’ah dengan Khat Tsuluts yaitu pada Khat Riq’ah penulisan hurufnya lebih cenderung pada bentuk bulatan jika dibandingkan dengan Khat Tsuluts yang lebih meruncing.

Selain itu, bentuk huruf dalam Khat Riq’ah relatif lebih seragam dengan tingkat ketebalan yang sama sehingga pada zaman dahulu sering digunakan dalam surat menyurat.

  • Kaligrafi Khat Diwani

Kaligrafi Khat Diwani merupakan salah satu bentuk tulisan kaligrafi yang sangat indah, bahkan pada zaman dinasti Usmaniyah sempat merahasiakan cara penulisan kaligrafi ini karena keindahannya. Setelah penaklukan Konstantinopel barulah model tulisan kaligrafi ini mulai dikenal oleh umat muslim, walaupun pada zaman tersebut penulisannya masih terbatas dan hanya digunakan dalam dokumen tertentu saja yang bersifat resmi atau sebagai tanda tangan pemimpin saat itu.

Kaligrafi Khat Diwani ini dipelopori oleh Ibrahim Munif lalu disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah pada sekitar abad ke-15 dan ke-16. Kaligrafi Khat Diwani dikenal dengan ciri tulisan yang membulat dan biasanya tanpa harakat. Keindahan bentuk Khat Diwani terdapat pada bentuk tulisan yang memutar dan saling tumpang tindih dengan sesekali tekanan vokal pada goresannya.

Berikut merupakan beberapa jenis hiasan kaligrafi Arab untuk dekorasi dinding masjid, penggunaan kaligrafi tersebut dapat dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan atau melihat dari dekorasi lainnya seperti karpet masjid yang bisa diperoleh dari jual karpet masjid Depok. Keberadaan kaligrafi sebagai dekorasi diharapkan dapat menambah suasana syahdu masjid dan menambah kekhusyukan jamaahnya.